Jumat, 24 Juni 2011

Oleh Kasih Karunia



Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. (Efesus 2: 8-9).

Hidup kita menjadi orang yang memiliki keselamatan hidup kekal di sorga dimulai oleh kasih karunia Allah. Kita sekarang telah memperoleh tempat bersama Kristus di alam surga .

“... di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga” (Efesus 2:6).

“... hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus ...” (Kolose 3:3).

Selanjutnya, kasih karunia-Nya memampukan kita untuk terus berjalan bersama-Nya, melakukan firman-Nya dan hidup berkenan kepada-Nya. Kita tidak akan mampu melakukannya dengan kekuatan sendiri. Kasih karunia-Nya membuat kita layak menerima pemberian yang terbaik dari Tuhan. Kasih karunia itu sedang kita alami tercurah dengan melimpah dari surga.

Gelombang Kesembuhan (Healing Movement) yang sedang terjadi di dalam gereja Tuhan saat ini adalah wujud kasih karunia Tuhan. Itu bukan hasil dari usaha manusiawi kita, bukan karena jerih lelah kita, melainkan Tuhan yang berkarya di dalam semua ini melalui hidup kita yang dipakai-Nya.

Kalau orang lain melihat bahwa kita berhasil dalam pelayanan, mujizat kesembuhan terjadi, mujizat dalam berbagai aspek terjadi, itu tidak membuat kita jatuh dalam kesombongan. Kita mengerti bahwa semua itu dapat terjadi, sesungguhnya bukan karena kita yang hebat, melainkan semata-mata karena kasih karunia yang Dia limpahkan atas kita. Walaupun kelihatannya seolah-olah kita yang hebat, kita tahu, bahwa semua itu adalah perbuatan Tuhan.

Karena kasih karunia-Nya, kita dilayakkan untuk dipakai-Nya. Jadi kita hanyalah alat yang mendapat kepercayaan untuk dipakai bagi pekerjaan-Nya yang mulia.

“... orang menyucikan dirinya ... dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.” (2 Timotius 2:21).

Karena Tuhan yang bekerja memakai kita, maka sesunguhnya Tuhanlah yang sepenuhnya layak untuk dimuliakan atas semua hasil baik yang telah kita alami dan lihat sekarang.

Apa yang harus kita lakukan supaya kasih karunia menaungi hidup kita? Jawabannya adalah kita harus melekat kepada sumber kasih karunia itu. Kita bangun hidup yang terus melekat kepada Tuhan Yesus. Karena kasih karunia itu datangnya dari Tuhan Yesus, maka hubungan yang intim dengan Tuhan Yesus - seperti ranting yang melekat pada pokok anggur - akan membuat kasih karunia itu memenuhi hidup kita.

Kita yang tadinya jauh dari kasih karunia Allah, yang harusnya hidup dengan usaha manusiawi yang bercucuran keringat, sekarang dihubungkan kembali dengan sumber kasih karunia. Oleh kasih karunia, hidup kelimpahan yang ada di dalam Kristus mengalir ke dalam hidup kita sekarang. Ketika kasih karunia-Nya turun atas seseorang, maka apa yang tadinya mustahil, sekarang dapat terjadi. Yesus datang ke dalam dunia membawa kasih karunia untuk semua manusia yang mau menerima-Nya.

“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yohanes 1:14).

“Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;” (Yohanes 1:16).

Menyadari kasih karunia-Nya dalam hidup kita akan membuat kita semakin merendahkan diri di hadapan Tuhan. Kita jadi semakin takut akan Tuhan. Jika hati kita seperti demikian, maka tidak akan mencuri kemuliaan-Nya bagi diri kita. Sampai ke hati kita yang terdalam, kita tidak akan memegahkan diri diam-diam, tidak, itu adalah sikap tidak takut akan Allah. Dengan demikian, karena senantiasa menghargai kasih karunia dan menjaga hati yang takut akan Allah, kita mendapat kepercayaan-Nya untuk tetap dipakai sebagai alat menyatakan kemuliaan-Nya. Maka gelombang Allah yang sedang terjadi akan semakin besar, membawa dampak yang semakin luas, sampai Indonesia diubahkan menjadi baru, bahkan sampai kemuliaan-Nya memenuhi seluruh bumi.

Hari-hari ini Tuhan berkata agar kita melakukan kehendak Tuhan untuk jaman ini. Indonesia mengalami transformasi adalah kehendak Tuhan untuk jaman ini. Lahirnya Indonesia baru seperti yang Dia pikirkan dan rancangkan adalah kehendak-Nya untuk jaman ini. Semua ini dapat terjadi karena kasih karunia-Nya sedang dituangkan atas Indonesia. Kita disuruh Tuhan untuk memasuki puasa 40 hari, dari 10 Juli - 18 Agustus 2008, karena kita tahu setelah ini ada hal-hal luar biasa yang akan terjadi atas bangsa ini. Dalam puasa ini kita memohonkan agar kasih karunia-Nya dicurahkan atas Indonesia.

Biarlah kita senantiasa tinggal di dalam kasih karunia-Nya, agar tetap dipakai-Nya sebagai orang kepercayaan-Nya dalam takaran kasih karunia yang semakin besar, sampai kita diangkat ke dalam kemuliaan-Nya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar